1. How do you dress? Penampilan luar itu menjadi cerminan kalian. Eits... tapi jangan melulu setiap ngelamar kerja pakenya jas/blezer rapi. *Lho, kenapa? Sesuaikan pakaian saya posisi yang kamu lamar. Kalo kamu melamar sebagai marketing, PR, resepsionis, admin dan lain-lain yang kerjanya dikantor kalian wajib tuh pake pakaian resmi kaya kemeja, ditampah blezer biar makin kece. Soalnya posisi pekerjaan itu bakan menuntut kamu untuk berpenampilan professional, menarik, kece dan rapi. Tapi kalo kamu melamar di industri kreatif, misalnya sebagai tim kreatif di TV, designer grafis, reporter dan sebagainya yang mirip-mirip. Hindari deh berpakaian boring dengan kemeja rok/celana dan blezer. Bukan berarti jadi urakan atau terlalu cuek juga. Tapi pilih deh pakaian yang mencerminkan kamu itu bukan kreatif dan ngga membosankan. Misalnya buat cowo pake celana bahan tapi jangan yang terlalu bahan banget *apasih maksudnya! tapi cari yang juga terlihat santai, kaya celana chino misalnya (ehem, jangan pilih yang merah ya...) trus kemejanya yang lebih casual gitu. Kalo untuk cewe bisa padu padanin rok/celana yang fit atau yang lagi ngehits sekarang ini dengan kemeja yang juga agak casual. Kalo kamu mau pake blazer juga okay, pilih aja blazer yang casual yang ngga terlalu resmi, warnanya juga mungkin bisa yang agak beda, janga nmelulu hitam. Coklat mocca atau abu-abu juga cantik. (Sorry untuk pakaian saya ngga bisa tertalu kasi banyak tips, ngga gitu paham fashion, hihi)
2. Company Background. Ini sering banget terjadi lho, kamu ngelamar kerja dikantor yang bisa jadi belum pernah didenger atau kamu cuma sekedar tau aja, kamu ngelamar karna memang mereka buka lowongan (iya kaaannn, saya sering kok gitu). Ini penting banget buat kamu cari tau tentang perusahaan itu. Misalnya perusahaan media kaya tv majalah, koran, tabloid, dll. Kamu cari tau deh seolah-olang memang selalu mengonsumsi media mereka. Yang perlu dicari tau, target marketnya, konten, apa yang beda dari media mereka, dsb. Karena pasti mereka tanya "apa yang kamu ketahui tentang perusahaan kami"
3. Percaya diri. Udah lumrah pasti kalo mau wawancara deg-degannya kaya mau ijab kobul. Tips saya tarik napas panjang dan keluarkan dari mulut dan lakukan beberapa kali, itu cukup bikin relax lho. Nah untuk percaya diri ini, kamu usahakan jangan terlalu merendah dan malu-malu meskipun kamu fresh graduate. Tunjukin kalo kamu kompeten dan pantas untuk berada diperusahaan mereka. Percaya diri ini ngga mesti dari omongan aja lho, dari gesture tubuh, jabat tangan dan ekspesi juga bakal terlihat kalo kamu percaya diri atau ngga. Jabat tangan interviewer dengan pasti, jangan menunduk ketika berbicara, suaranya yang lantang dan jelas (bukan berarti teriak atau suara kenceng ya, itu ganggu) dan tatap mata mereka.
4. Tegas. Jawab setiap pertanyaan yang mereka ajukan dengan jelas dan tegas. Jangan ragu-ragu atau bingung apa lagi kasih jawaban yang muter-muter belibet ngga jelas. Bilang siap kalo memang siap, bilang tidak kalau memang tidak mau. Tapi ingat, rangkai kalimatnya yang bagus. Misalnya gini, disalah satu tempat saya interview, setiap dua minggu sekali itu harus nginep untuk ngejar deadline. Sejujurnya saya ragu cenderung ngga mau, dan orang tua juga kayanya ngga setuju, ini dia jawaban yang saya keluarin "kalau saya pribagi bersedia aja, tapikan namanya saya masih tinggal dan hidup sama orang tua, saya harus diskusikan dulu" ahaaayyy, saya aja ngga nyangka bisa bikin jawaban gitu, instead of bilang orang tua saya ngga setuju. Menurut pengalaman teman yang lain dari jawaban yang kedua itu malah dicecer dengan pertanyaan lain yang agak menjatuhkan kamu. Selain itu juga membuat kamu terlihat tidak mandiri dan bergantung sama orang tua
5. Pandai-pandai merangkai kalimat. Sama kaya tips sebelumnya, kamu harus bisa merangkai kalimat, misalnya kamu yakin kalo jawaban kamu bagus dan ada nilai plus, tapi supaya ngga terlihat sombong dan show off, sebaiknya dikasi bridging yang halus biar enak juga didengernya. Misalnya saat kamu ditanya "apa yang membuat kami yakin untuk mempekerjakan anda?" daripada jawab "karena saya bla bla bla" mending dikasi bridging yang enak dan halus sebelum kamu "jual diri" seperti "setiap orang memang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing, tapi bagi saya pribadi satu hal yang akan menjadi poin lebih saya untuk berada disini adalah......" jadi terlihat kamu ngga sombong dan rendah hati gitu.
6. Warm Smile. Yang terakhir, usakan selama sposesi wawancara kamu tersenyum dengan manisnya. Ingat, senyum manis nan cantik dan anggun, bukan menyeringai atau tersenyum kecut atau senyum terpaksa. Bagaimanapun keadaan interviewer, jutek kek, ramah kek, nyebelin kek, apapun itu, kamu senyum aja. Selain menunjukkan wajah kamu yang manis dan pribadi kamu yang ramah, kamu juga menunjukkan mental kamu yang tough dalam menghadapi cobaan wawancara, terbelih kalo yang wawancara jutek, haha.
So far, keenam hel tersbut membawa saya sukses pada saat job interview. Selebihnya kaya cara menjawab pertanyaan gaji, terus cara menyebutkan kelemahan cari aja di tulisan yang lain, itu sudah banyak yang nulis kok, hehehe. Jangan lupa kamu berdoa dan berserah diri karna kamu udah berusaha...
Well, thankyou for reading my post, see you in the next posts... :)
No comments:
Post a Comment